Jumat, 27 Januari 2012

Tikus Jadi Pemberani



Sebuah tim peneliti dari Universitas Tokyo yang dipimpin oleh profesor Hitoshi dan Ko Kobayakawa Sakano telah mengumumkan bahwa mereka telah melakukan rekayasa genetika terhadap seekor tikus yang akhirnya tidak takut pada kucing,
Ya.. hanya dengan mengendalikan indera penciumannya. Dengan menonaktifkan fungsi-fungsi tertentu dari pencium - daerah otak yang menerima informasi tentang bau langsung dari reseptor penciuman di hidung - para peneliti mampu menciptakan tikus yang tidak takut/ tidak mencoba melarikan diri saat mencium bau kucing, rubah dan predator lainnya.

Dalam mempelajari rekayasa genetika tikus ini, para peneliti telah menyimpulkan bahwa perilaku yang ditunjukkan oleh mamalia mengelak ketika mereka mencium bau predator mungkin secara genetik tertanam ke dalam indra penciumannya sejak lahir, dan tidak belajar melalui pengalaman seperti yang umum diyakini. Namun, dalam percobaan lain, para peneliti menunjukkan bahwa tikus dengan fungsi penciuman terganggu juga dapat diajarkan untuk takut pada predator mereka.

Menurut Profesor Sakano, penelitian menunjukkan bahwa perilaku di otak mamalia ditentukan baik oleh naluri kode ke dalam gen yang memungkinkan tanggapan yang harus dipelajari melalui lingkungan.

Hasil penelitian, yang akan diterbitkan dalam edisi 8 November online jurnal sains Inggris Nature, yang diharapkan dapat membantu para ilmuwan lebih memahami struktur dari sirkuit saraf otak yang bertanggung jawab untuk memproses informasi mengenai dunia luar.

Hmm.. kalau dirumah saya sih gak ada tikus yang berani mendekat selama kucing kesayanganku masih patroli... heheh  :-)

Source


Baca Juga :